Showing posts with label story. Show all posts
Showing posts with label story. Show all posts

Wednesday, August 14, 2013

The Memories.

h-2 before a "anak rantau" again.

my 3 months vacation almost ended. need more vacation dearr! hiks

3 months that have canged my life. from a senior high school student to college student.
bye my dear lovely senior high school, thanks for all, memories, experiences, lesson, and many more.
will miss all of them :3


All events in SMAN 5 Surabaya

Tuesday, August 21, 2012

Night Adventure

setiap manusia punya petualangan mereka sendiri-sendiri, yang bisa aja berbeda satu dengan yang lainnya.

10 Agustus 2012, aku memulai perjalananku menuju kota tempat lahirku sampai masa remajaku. aku bagaikan seorang ksatria pemberani yang menjelajah kotanya sendiri tanpa seorang pun menemani. ya, itu aku, aku hanya sendiri menuju kotaku, tanpa didampingi siapapun. takut nggak? tentu saja ada rasa takut. bayangkan saja di rumah kau sendiri sampai 7 hari ke depan. tapi itu tak masalah bagiku yang penting aku dapat waktu refreshing sejenak.

12 Agustus 2012.
aku, dan 3 sahabatku sejak SD sudah bermain sejak pagi.seperti biasanya ketika aku datang ke kota yang sejuknya minta ampun ini mereka selalu menginap di rumahku. selayaknya teman lama bukan, kami berbagi cerita dari mulai A sampai Z. menyenangkan menghabiskan waktu bersama mereka. tapi petualanganku dimulai ketika matahari sudah tak menunjukkan batang hidungnya lagi.

saat itu matahari sudah tak menunjukkan wajahnya lagi. diantara kebimbangan kami, kami memutuskan untuk menginap di rumah Kyndira, salah satu sahabat terbaikku. kami menghabiskan malam dengan bermain remi, hingga waktu menunjukkan pukul 20.00. aku mengajak teman-temanku untuk kembali ke rumahku dulu untuk mengambil beberapa barang yang ketinggalan, dan mengepackkan baju Anggi, salah satu teman terbaikku juga, karena dia lagi.......ya, sebut saja sedang nge-date. haha. aku mengambil makanan yang telah diberi oleh mbak sur, orang yang biasa jaga rumah, untuk di bawa ke rumah Kyndira supaya nggak mubazir.

setelah mengambil beberpa barang kami kembali ke rumah Kyndira. saat kami sampai di rumah Kyndira, Ardan, adiknya Kyndira, lari lari menuju ke rumah, otomatis kami tanya dong kenapa,kalian mau tau jawabannya apa?

"Itu mbak ada orang nakutin yang mencurigakan,"

whatttttt?? mencurigakan??? tapi kami hanya memandang sebelah mata, biasa omongan anak kecil. setelah itu kami melihat mereka sudah siap untuk main di luar rumah.

Aku: "Kamu mau kemana wesan?"
Ardan: "Mau petualangan mbak."

tapi dasar omongan anak kecil kami menanggapinya biasa aja, mungkin bukan kami, tapi aku aja, aku menganggap itu sesuatu yang biasa aja. nggak lama setelah itu Anggi mengecek barang-barangnya dan bilang charger hp dia ketinggalan. walhasil, aku nemenin Anggi balik ke rumah lagi buat ngambil charger hpnya dia. setelah mengambil charger dia kami balik ke rumah Kyndira lagi, di tengah perjalan kami ketemu dengan Ardan. Alvin, dkk. aku hanya melihatnya saja, dan begitu pula mereka.

detik demi detik berlalu, menit demi menit berlalu pula. lalu jam dindingpun menunjukkan pukul 22, yaitu pukul 10 malam. Kuca yang juga merupakan sahabat terbaikku, mulai gelisah.

"Kyn, adekmu kok nggak pulang-pulang, Kyn?"

jawabanku saat itu biasa saja, karena dulu juga saat aku masih kecil aku main bareng teman-temanku maximal sampai pukul 22.00 juga

"biasa iku Ca, dulu aku juga mainnya sampe jam seginian."

menit pun berlalu. sampailah jarum panjang di angka 6, yang berarti setengah 11 malam. Oh-oh. nggak cuman Kuca, aku pun mulai gelisah, aneh aja anak-anak sd kok mainnya sampe jam segini.

"Kyn, udah jam segini loo, adekmu kok belum pulang? nggak dicari ta?"
"nggak tau juga aku Met, Ardan main kemana. sek ya aku tak telpon ibukku."

o iya lupa bilang, di rumah Kyndira itu lagi nggak ada mama sama papanya, yang ada cuman Kyndira sama adeknya, nah maka dari itu kalo nginepnya di rumahku kan kasian adeknya Kyndira sendirian, oleh karena itu kami memutuskan untuk nginepnya di rumah Kyndira.

Kyn: "Buk, ini Ardan belum pulang buk jam segini, dicari ta buk?"
Tante: "Nggak papa mbak."

walhasil kami tetap di rumah menanti-nanti, layaknya menanti Bang Toyib yang nggak pulang-pulang. haha. kami berempat tetap saja diselimuti suasana khawatir. akhirnya kurang beberapa menit menuju jam 11 malam, Kyndira telpon mamanya lagi.

Kyn:"Bu, Ardan belum pulang lo nggak mau dicari ta?"
Tante: "Lagi tadarus itu mbak, coba kamu lihat di mushollah."

tepat saat telpon ditutup, dateng seorang ibu-ibu ke rumah Kyndira. otomatis kami berempat keluar rumah.

Ibu: "Belum pulang ta mbak adeknya?"
Kyn: "Belum tante, ini juga mau nyari."

kami berempat akhirnya mencari Ardan, dkk. kami terbagi menjadi 2 team, aku dan Anggi, sedangkan Kuca dan Kyndira. berdasarkan omongan mamanya Kyndira, Kyndira dan Kuca menuju mushollah, sedangkan aku dan Anggi ke arah lain. omongan-omongan Ardan mulai terbesit di pikiranku. "Orang mencurigakan" dan "petualangan". Di bagian atas deket rumah Kyndira itu ada kayak bukit, lalu apa yang akan kalian pikirkan jika terbesit kata-kata "petualangan" dan "bukit"? pikiranku menuju ke....... "kalo ke sasar gimana? ini malem btw."

aku sama anggi menuju ke arah lapangan dua, dari deket musholla ada seorang ibu-ibu manggil kami "wooooooooooooooiii!!" bayangkan betapa menakutkannya itu, kami berdua menengok ke belakang, otomatis aku menggenggam tangan Anggi, pertanda....aku takut. Uh-Oh.

tilililluit *bunyi ada bbm*.
Kyndira: "Met, kamu dimana? ketemuan di rumah ya aku mau ambil jaket."

akhirnya aku dan Anggi balik ke rumah Kyndira. di depan rumah Kyndira kami diskusi mau kemana, yang terutama kita ke rumah Alvin dulu. lamaaaa, kita mengetok rumah Alvin tapi nggak dibuka-buka. ditengah tengah mengetok rumah Alvin aku bertanya pada ibu-ibu yang bertanya akan Ardan udah pulang belum atau notabene ibunya Bagus.

Aku: "Tante udah nyari kemana ja?"
Tante: "Udah kemana-mana mbak, sampe tenda-tenda itu juga udah. Ancen minta dihajar kok."

Uh-oh.... setelah sekitar 10 menitan mengetok, akhirnya ada yang membuka.

Kyndira: "Alvinnya udah pulang mbak?"
mbak: "belum dek"
Kyn: "O iya minta nomernya Alvin dong mbak."
mbak: "HPnya Alvin gak dibawa kok."

oh-oh. berakhir dengan tidak mendapat clue sama sekali, akhirnya kami memutuskan untuk mencari di jalan gumuk. kami cewek semua, suasananya horor, nakutin, nggak banyak orang, tengah malem, yang lewat cuman cowok-cowok aja. betapa nakutinnya itu. akhirnya Anggi yang punya temen cowok banyak di suruh sms ke temen-temennya siapa yang masih di luar, Kyndira juga bbm Syafril, pacarnya.

kami bertanya pada setiap orang yang ada di jalan, tapi jawaban mereka sama, "nggak lihat tuh mbak." kami terus berjalan menusurijalan, dan bertanya lagi pada bapak-bapak yang jaga malem.

Anggi: "Pak, liat segerombolan anak-anak kecil nggak, Pak?"
Bapaknya: "Nggak nah, wah itu mungkin udah sampe kampus nak. coba bawa motor ke sana."
Anggi: "O iya pak makasih."

Kami memang sudah memutuskan untuk mencari menggunakan sepeda motor, tapi setelah kami kembali ke rumah. kami melanjutkan perjalanan untuk menuju rumah Kyndira lewat jalan depan, tapi......... Kuca dan Kyndira takutkarena ada mas-mas cowok yang berenti buat gangguin kami. akhirnya kami memutuskan untuk nggak melewati jalan itu tapi berbalik ke jalan awal kami. setelah berjalan agak jauh ada mas-mas yang naik motor menuju suatu rumah, dan mas-mas itu sempat membuat Kyndira ketakutan, tapi kami berhasil melewati mas-mas itu. setelah hampir melewati 3 per 4 jalan yang harus kami lewati. tiba-tiba Kuca menyeletuk.

Kuca: "e.. e.. e... Itu ada anak kecil lari-lari." dengan sigap kami melihat ke arah itu.
Aku: "Iya itu ada anak lari-lari."

kami berempat lari menuju ke rumah Kyndira lagi, perasaan takut yang aku hadapi saat akan melewati bukit dekat rumah Kyndira, sudah nggak aku perdulikan lagi, dalam benakku yang ada cuman Ardan ketemu itu aja. setelah sampai di ujung gang menuju rumah Kyndira, aku melihat ada sekumpulan anak-anak kecil. Alhamdulillah. leganya.

aku: "Kalian itu kemana aja sih sampe jam segini?"
Ardan: "Main bola mbak"

jduueeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeng!! whaat main bola??!

Aku: "wes, pulang aja udah malem juga."
Temennya Ardan: "Mau tadarus dulu mbak."

what?! mau tadaruss?? kenapa nggak dari tadi aja??!

Aku: "wes tadarusnya di rumah masing-masing aja ya, sekarang pulang aja."

mereka menyrtujuinya. aku, Anggi, dan Kuca, mengantarkan mereka ke rumah masing-masing. teringat akan ekspresi ibuknya Bagus yang cemasnya nggak karuan juga, akhirnya kami mengantar mereka semua, kecuali Alvin. sedangkan Kyndira, di rumah untuk menjaga Ardan.

satu per satu masuk rumah masing masing. kami mengikuti Bagus dari belakang. pintu rumahnya terbuka sedikit, dia kemudian masuk, dan langsung dimarahi oleh ibunya *sensor aja ya adegannya*. kami lalu melanjutkan pulang ke rumah Kyndira, dan menasihati Ardan dengan beribu-ribu nasihat dibumbuhi dengan omelan-omelan membangun (yakin ta membangun? haha). Night adventure ini berakhir dengan omelan ke Ardan. ini pengalaman baru yang mungkin tak terlupakan juga. :)

"Adanya ini bukan Ardan yang petualangan, malah kita yang berpetualang" :)
cuman yang kalian harus ingat dari cerita ini adalah:
"tidak ada orang tua yang tidak menyayangi anaknya. kekhawatiran merupakan bukti dari kasih sayangnya terhadap kamu"

Thursday, July 26, 2012

Budaya Literasi

Selayaknya hari-hari biasa yang sudah kami, aku dan teman-temanku, lakukan setiap hari, budaya baru sekolah kami, yaitu budaya literasi. Budaya baru ini merupakan budaya baru yang positif bagi kami. Berdasarkan penelitian beberapa pihak bisa kita lihat bahwa minat baca yang ada di Indonesia ini sangatlah rendah, maka dari budaya baru ini sekolah kami berusaha untuk menjadikan generasi pemimpin peradaban yang memiliki dedikasi tinggi dalam minat membaca.

tapi kali ini aku bukan ingin menjelaskan hal lebih lanjut akan budaya ini, tapi aku ingin menceritakan pengalaman yang lucu yang baru saja tadi pagi saat kami melakukan budaya literasi ini. 

Bread for Friends

Novel motivasi berjudul "Bread for Friends" ini yang menjadi pilihan hatiku untuk aku bacasaat budaya literasi di sekolah. Seperti hari-hari sebelumnya, 15 menit pertama setelah bel masuk berbunyi kami diwajibkan membaca apapun yang kami baca, kemudian kami diharuskan menuliskan resume akan novel atau apapun yang kami baca saat budaya literasi yang kemudian akan ditandatangani oleh guru yang menjaga  saat jam budaya literasi atau yang biasanya guru pertama pada saat itu yang mengajar. 

teeeet...
bel sudah berbunyi yang berarti 15 menit waktu untuk budaya literasi sudah habis. Kami, aku dan teman-temanku, mulai menuliskan resume kami akan buku yang sudah kami baca. Saat Pak Pur, guru matematika, sudah mulai berputar mendatangi satu per satu bangku yang ada di kelasku untuk menandatangani tabel literasi aku baru saja memulai untuk menuliskan resumeku. Satu per satu bangku telah terlewati, dan akhirnya sampai dibangkuku, benar saja aku belum menyelesaikan resumeku, dan pada akhirnya beliau meninggalkan mejaku untuk menandatangani milik teman temanku.

aku mulai menuliskan satu persatu kolom yang ada di selebaranku, dimulai dari ujung kiri.
kolom1: No. 
aku tuliskan angka 6 pada baris ke 8. setelah itu aku bergeser satu kolom di sebelah kanan.
kolom2: Judul buku. Bread for Friends.
aku kemudian memindahkan penaku ke kolom ke 4.
kolom 4: Materi / Hal. 140-162.
sambil mengintip nomer halaman dari halaman pertama yang aku baca sampai halaman terakhir yang aku baca. 
kolom 5: Resume.
aku menuliskan 2 kalimat yang aku suka dari bab yang berjudul "Gairah Bermain". wetseeeeeeh! tunggu dulu jangan berfikir yang aneh aneh dulu ya! ingat ini buku motivasi. Aku menuliskan seperti berikut.
"Permainan bukan hanya area untuk anak-anak kecil sehingga tidak lantas dihentikan karena bertambahnya usia kita yang semakin dewasa. Namun kedewasaan bukan berarti kita harus kehilangan riang tawa."
aku sudah menyelesaikan resumeku, lalu aku berjalan untuk meminta tanda tangan Pak Pur. Berhubung  beliau menandatangani selebaran teman-temanku dari belakan akhirnya aku memutuskan untuk menunggu Pak Pur, sembari duduk bersama Ayik dan Wanda.

Pak Pur berdiri pas disebelahku. Beliau membaca selebaranku pertama, karena diantara milik Ayik dan Wanda punyaku paling bagus, eh nggak-nggak *melambaikan tangan mengisyaratkan "bukan! bukan!"* karena punyaku berada paling depan diantara milik mereka.

of course pastinya aku liat selebaranku sambil liat wajah Pak Pur secara bergantian. tidak lama setelah beliau membaca resumeku beliau tertawa dan berkata, "Siapa yang baca ini?" dengan senyum yang melekat di wajah beliau. Sedikit ragu aku mengangkat tanganku, dan berkata "Saya, Pak." Seketika itu juga beliau menjawabku, tapi..... sungguh jawaban yang makjleb tapi bukan sakit cuman..........ya gimana gitu...
Jawaban beliau:
"Wah ternyata kamu masih childish ya!"
O oooooooo!! "Nggak Pak, kan ini buku motivasi Pak" bantahku.
jawaban beliau: "Ya nggak papa nak."

It actually surprising me! secara saya sudah 17 tahun, umur yang kata orang-orang di Indonesia ini udah dewasa, tapi masih dibilang childish. but it's all right for me, cause I thought that it just a joke. ^^

Friday, June 22, 2012

sistaaaa

"kalo lagi deket, isinya tengkar terus, kalo lagi jauhan isinya kangen-kangenan"

eits tunggu dulu, ini bukan masalah hubungan ya *kasih kode tanda petik* tapi ini hanya sekedar kakak-beradik bung. hari ini sekali lagi aku ditinggal kakakku TT. *crying*  bukan untuk sehari dua hari tapi untuk sebulan. akankah kau tau rasanya? ya rasanyaa......sedih tapi sudah biasa buatku. aku memang sejak sd kelas 3 sudah ditiinggal kakak 1ku, kemudian 2 tahun kemudian ditinggal kakak ke 2ku, itulah rasanya biasa, tapi tetap, tetep kangen kadang-kadang. yang selama 2 tahun ini kami berdua bersama kembali ya untuk dua bulan ke depan harus tanpa dia (kakak ke 2). setidaknya tidak begitu lama dibandingkan ditinggal kakak 1 selama 7 bulan. tapi buat ke duanya semoga sukses ya apa yang ingin diraih, se-ma-ngat! :D

nggak kerasa

auw auw auwww..
ternyata SMA cepet ya >.< *baru dapet rspot bertuliskan: NAIK KE KELAS XII-IA-9*
waww nggak kerasa bung ._.
dulu yang masih SMP ngebetnya minta ampun masuk smala, terus udah di smala fokus belajar, cari temen, manitiai acara-acara smala, jalan-jalan, gila-gilaan sama anak-anak, dan sekarang.......kelas 3 bung ._.

ya udahlah ya,
buat semuanya tetep semangat aja, keep fighting !! :)

Monday, June 18, 2012

Ini ceritaku

ini ceritaku tentang semangat:

dulu aku masih siswa SMP yang tiap harinya dipenuhin tentang pembicaraan seputar dunia SMA. Ya itu aku saat aku di kelas 9 SMP yang sudah menentukan pilihan SMA tujuan. 

aku ingin masuk SMAN 5 Surabaya. itu mimpiku dari aku masih duduk di bangku sekolah dasar. mungkin ketika banyak orang yang aneh dengan SMA impianku tapi aku menganggapnya biasa saja, bagiku itu impianku, itu masa depan yang kuinginkan. salah satu faktor yang mungkin muncul adalah aku itu murid SMPN 1 Jember, aneh rasanya kalo aku pengen sekolah di luar kota, Surabaya, dan sekolah itu termasuk sekolah terbaik di Indonesia. tapi aku tetap berpegang teguh pada keinginanku. aku dalam hati menanamkan kata-kata yang pasti "AKU KUDU BISA MASUK SMAN 5 SURABAYA"

aku telah menjalani semua step-step yang memang harus aku lakukan sebagai seorang siswa kelas 9 SMP. dari mulai ujian sekolah, les yang tiada hentinya, ujian nasional, ujian praktek, masa-masa stres dan seterusnya. saat aku menjalani ujian nasional, yang aku tanamkan hanya "nem kudu diatas 34, kalo nggak yo nggak iso". aku menjalani UNAS dengan semaksimal yang aku bisa. dan alhamdulillah aku bisa diatas 34,00 malah cenderuh ke bagus. 38,75 itulah nemku.

ujian masuk SMA pun semakin dekat. inilah mungkin masa-masa terberat dalam hidupku. kau tau kenapa? beberapa hari sebelum aku melaksakan ujian masuk SMA di Jember ini, mamaku masuk rumah sakit dan harus menjalani operasi. aku sering tidak diijinkan menginap di rumah sakit yang sebetulnya aku ingin sekali hanya karna aku akan menghadapi ujian masuk SMA ini. sedih memang. tapi memang ini yang harus aku jalani.

 meskipun aku ingin masuk SMAN 5 Surabaya tapi aku tetap mencoba untuk masuk ke sekolah RSBI yang ada di kotaku. aku telah mengikuti ujian masuk itu. namun hasilnya membuat aku mengelus dadaku sendiri. NYARIS!! dari total 245 anak yang diterima aku adalah urutan 242. mungkin banyak yang menanyakan "Loh kok bisa nggak masuk?", karena ada anak-anak yang masuk lewat jalur prestasi. sakit memang. saat itu setelah aku melihat pengumuman itu, aku mendatangi rumah temanku untuk mendatangi acara makan-makannya. taukah kau saat aku berada di acara itu apa yang teman-temanku ucapkan padaku? "Selamat ya, Met diterima." aku hanya terdiam ditempat, mencoba menutupi perasaanku yang sebenarnya, aku tersenyum palsu di depan mereka. "Selamat buat apa? aku lo nggak masuk." sakit bukan? dengan nilai unas yang sudah di atas rata-rata tapi kau tetap nggak bisa di terima di SMA favorit di kotamu? sakit memang, sakit, tapi aku mencoba menutupi perasaanku. tak ada sebutirpun air mata yang jatuh saat di acara temanku itu setelah melihat pengumuman itu. bisakah kau bayangkan bagaimana rasanya? waw moment deh pokoknya o_o

acara di rumah temanku telah selesai, aku mengantar temanku pulang, lalu aku pulang ke rumahku. aku membuka pintu rumah masih dengan perasaan yang bisa aku tahan. aku masih menebarkan senyumku saat masuk ke rumah. aku berjalan ke arah kamar yang sengaja disiapkan untuk mama yang baru saja menyelesaikan masa operasinya. langkah demi langkah aku berjalan. aku mendekati mama yang saat itu sedang tidur-tiduran. air mataku menetes satu per satu. "Mama maaf, aku nggak diterima" mamaku menghadapi dengan senyumannya bertanya, "Udah keluar ta hasilnya?". aku menjawab dengan tangisan yang diikuti sesegukan "udah ma", kemudian beliau menjawab dengan sangat bijak, "ya udah mungkin usahamu yang kurang, atau mungkin Allah punya rencana yang lebih indah dari pada itu, udah nggak usah nangis, ambil wudhu terus sholat minta sama Allah sana." aku masih belum bisa mengendalikan emosiku,tapi aku mengikuti kata-kata beliau, aku mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat, aku menceritakan semua perasaanku pada Allah, karena aku tahu Allah itu Maha Mendengar.

saat itu jika aku tidak salah 1 bulan sebelum pelaksanaan ujian RSBI di Surabaya. aku memang sempat nge-down saat itu tapi aku tetap berusaha untuk bisa di terima di SMA yang aku inginkan. bahkan, aku melakukan semua yang harus aku lakukan, aku berusaha semaksimal mungkin yang aku bisa, dan yang pasti aku terus berdoa agar aku bisa di terima di SMAN 5 Surabaya. aku melakukan semuanya jauuuuuuuuuuuuuuh lebih keras dari sebelumnya. 

suatu ketika aku mendapat info dari mama bahwa SMALA melaksakan try out RSBI. mama menyuruhku untuk ikut dalam try out itu supaya setidaknya aku tahu soal-soal tes RSBI itu gimana. mama mendaftarkan aku di try out itu dengan menyuruh kakakku untuk datang ke SMALA dan mendaftarkan aku mengikuti try out itu. lucunya, saat kakakku datang untuk mendaftarkanku satpam yang ditanyainya pun belum tau bahwa akan dilaksanakan try out itu, ya pendaftaran try out belum dibuka saat itu. itulah yang menyebabkan aku mendapat nomer peserta 01 dalam ujian tersebut. aku berangkat dari Jember ke Surabaya hanya sendiri tanpa di dampingi mama atau papaku. bukan hal yang biasa untuk anak SMP berangkat sendiri ke Surabaya, tapi aku tidak bisa memaksakan kehendakku untuk di temani. aku tetap melaksanakan semuanya seperti yang harusnya terlaksana. aku melaksanakan try out seperti biasanya, dengan kemampuan maksimal yang aku bisa, dan hasilnya......aku ranking 25 dari 700an orang yang mengikutinya. sungguh aku tidak percaya, karena tak jarang aku berpikir pesimis "aku ini orang Jember mana bisa aku nyaingi anak Surabaya". tapi inilah kenyataannya, aku ranking 25. sungguh aku sangat bersyukur. setelah aku melaksanakan try out itu aku kemudian pulang ke Jember.

aku belajar sebisa mungkin. aku berusaha semaksimal mungkin. bahkan aku yang awalnya tidak pernah tau apa yang namanya pelajaran kimia, setiap harinya tidur bersama mama untuk mendapatkan intensif dari beliau, meskipun beliau sudah banyak yang lupa tentang materi kimia, beliau tetap mengajariku tentang kimia dengan mengandalkan ingatan beliau dan buku kimia yang telah kami beli. sepanjang hari sampai mendekati ujian RSBI aku tetap belajar dengan rajin dan tekun. berusaha semaksimal mungkin agar aku tidak gagal seperti sebelumnya.

sehari sebelum hari h ujian aku berangkat ke Surabaya yang seperti sebelumnya tanpa ditemani siapapun. papa sedang sibuk dengan sekolahnya sehingga ia harus pergi ke Jogja untuk menyelesaikannya, sedangkan mama memang belum boleh kemana-mana sama dokter, jadi mama harus tetap di Jember. aku berangkat seorang diri dengan perasaan yang............campur aduk. takut, sedih, bimbang, gelisah, semuanya bercampur jadi satu. tapi dalam hatiku aku tetap mencoba meyakinkan bahwa ya, aku bisa! AKU PASTI BISA!

hari telah berganti, dan saat ini merupakan hari h pelaksanaaan ujian RSBI. aku mempersiapkan diriku pagi hari, kemudian aku langsung berangkat ke SMALA untuk pelaksaannya, sebelum itu aku beli makan bungkusan, yang kemudian aku makan di pendopo pintar SMALA. perasaanku.....aku sudah tidak bisa menggambarkannya. orang tua yang tidak ada di sampingku, pemandangan anak-anak yang ditemani orang tuanya, perasaan takut, dan lain sebagainya aku rasakan. aku meminta doa kepada mama dan papa. 

*message to papa*
aku: pa doain aku ya
papa: selalu

walau hanya sekata balasan dari beliau tapi rasanya sungguh tak bisa di tandingi. aku tanpa sadar telah meneteskan air mata dari mataku.perasaan ini sangat berat bagiku. pengalamanku ini mengajarkanku untuk menjadi orang yang tegar. bel telah berbunyi, aku berjalan ke arah kelas yang akan kujadikan tempat ujianku. setelah pengawas masuk, aku dan anak-anak lain mengikutinya. aku berjuang bersama dengan mereka. setelah selesai mengerjakan ujian RSBI aku langsung pulang. 2 hari dari hari pelaksanaan hasil ujian akan diumumkan . aku hanya bisa berdoa kepada Allah supaya apa yang aku impikan selama ini terjadi. 

2 hari telah berlalu, perasaan itu deg-degan aku rasakan. apakah mungkin aku bisa mengikuti jejak kedua kakakku, apakah mungkin aku bisa jadi smalane, semua pertanyaan itu berkeliaran di pikiranku. aku mencoba tetap menenangkan diri. aku mencoba menutup mataku agar aku tidak tambah ndredeg. dalam hatiku aku uapkan "Apapun hasilnya, aku sudah berusaha semaksimal mungkin." 

setelah beberapa jam aku tertidur, hpku berbunyi. papa menelponku. 
papa: "selamat ya dek kamu keterima."
aku: "keterima dimana pa?"
papa: "di SMAN 5 Surabaya"

aku langsung melompat dari kasur, berlari menuju kamar kakakku. dan menyuruhnya membuka situs pengumuman, tapi ternyata aku sudah terlambat dia sudah membukanya untukku. namaku terpampang di situ dengan tulisan di terima di pilihan 1, SMAN 5 Surabaya. sejujurnya aku tidak bisa mengungkapkan betapa bahagianya aku saat itu, aku langsung sujud syukur kepada Allah karena telah mengabulkan semua doaku. aku telah melewati semua hari-hari berat, dari mulai mama masuk RS, ujian masuk nggak ditemenin mama, daftar ulang sendiri, dll. sungguh itu sebuah anugerah yang diberikan Allah padaku. Terima kasih Ya Allah :)

lalu bagimu yang sedang kehilangan atau kurang semangatmu ataupun sedang pesimis akan dirimu sendiri, tidakkah kau lihat pengalamanku ini. Allah bersama orang-orang yang selalu berusaha dan mendekatkan diri padanya. Kawan, tetaplah berusaha apapun itu yang sedang kau usahakan. tetaplah menjadi seseorang yang optimis, tetaplah berusaha, dan janganlah engkau lupa akan berdoa kepada Allah SWT. tanamkan dalam jiwamu untuk tetap berusaha, dan berdoa. janganlah engkau putus asa, karena sesungguhnya Allah tidak suka hambanya yang berprasangka buruk. Keep fighting! ^^

Sunday, March 25, 2012

once more

yak sekali lagi teman aku merasakan itu semua. saat aku berusaha mendekat, aku merasakan ketidaknyamanan. ketika aku menjauh aku merasa ada tekanan. ketika aku berusaha untuk mendekat meskipun aku tau aku merasa tak nyaman dan aku tetap diam, seperti...... aku sudah tak ada di antara kalian lagi. begitu kah? apakah yang aku rasakan itu benar? aku yakin pasti kau menjawab, "tidak!". tapi sungguh teman itu yang aku rasakan.

aku berusaha untuk tetap tau apa yang terjadi, meskipun aku tak ada di sana. tapi........ berasa aku tetap tak mengerti yang terjadi. mungkin ini salahku yang......yah, sempat meninggalkan (bukan itu kata tepat sesungguhnya) kalian untuk sementara. tapi taukah kalian bahwa sesungguhnya aku ingin tahu? (mungkin) tidak.

taukah kau mungkin ini yang dirasakan oleh yang lain saat mereka sejenak saja mencoba yang lain, tetapi saat kembali sudah tidak mengerti dengan apa yang terjadi? taukah kau bagaimana rasanya? tidak karena kau belum diposisi ini.

dulu aku bilang "cobalah datang, dan akan aku ceritakan semuanya". aku rasa aku salah bicara akan itu semua. karena tak ada yang mau membaginya. hanya berkata "AYO" lalu meninggalkan begitu saja. maaf mungkin dulu itu yang aku lakukan, maaf aku telah melakukan itu.

sadarlah kawan, aku sudah berulang kali bicara tentang ini. harus berapa kali lagi aku sampaikan kalimat itu? 100 kah? 1000 kah? ayolah, bangun kawan.

kau menyuruhku untuk ayo pekalah terhadap yang lain. sekarang aku ingin membalikkan kalimat itu padamu. sudahkah kau peka terhadap temanmu? belum teman. kau hanya menyuruhku tapi kau belum memberikan contoh itu padaku.

apakah kau ingin tau apa yang ada dibenakku sekarang? aku (seperti) sudah tidak ada di situ, tidak dibutuhkan, tidak lagi menjadi bagian dari kalian.

jika kau bercerita tentang suatu hal, kau pasti akan bilang diantaranya "kamu nggak dateng se", lalu kaupergi dan melanjutkan ceritamu pada yang lain. taukah kau bahwa sebenarnya aku ingin tau? kawan berilah tau aku yang haus akan kabar ini.

berulang kali kejadian itu berlangsung dan akuhanya dapat merasakan perasaan tak nyaman ini, dan menutupinya dengan.........senyum palsu. fake smile guys.

merasakan apa yang seharusnya tidak dirasakan. tak lagi dianggap (mungkin), tak lagi merasakan kenyamanan. sejujurnya aku tak tahan dengan semua ini, dan itu yang membuat aku menjauh, bukan, melarikan diri (mungkin). itu kawan yang aku rasakan.

sekarang aku mohon kawan sadarlah, temanmu ini tak lagi merasa ada diantara kalian. kawan sadarlah, sesungguhnya temanmu ini merasa begitu karena tak tau apa yang terjadi. berilah ia kabar tentang apa yang terjadi, jangan malah kau tinggalkan.

pekalah teman, lihatlah sekitarmu. cobalah ada diposisiku. kau akan merasakan apa yang aku rasakan. sadarlah teman, aku mohon. jangan lagi buat temanmu yang tau apa-apa ini semakin tak mengerti akan keadaan. berilah ia informasi, dan aku yakin mereka akan coba mendekat, karena aku sudah tau apa yang sedang terjadi ini.

Friday, March 9, 2012

what should I do?

ini cuman perasaan hati yang, yaaaaah...... mungkin udah lama aku simpan, semenjaaak...mungkin beberapa bulan ini. kenapa? aku sendiri nggak tau kenapa kawan alasan tepatnya, aku cuman merasa... ya merasakan 'perasaan' itu saja.

aku berubah? mungkin. ntah aku yang berubah atau orang lain yang berubah, sesungguhnya aku juga tidak tahu sobat. tapi mungkin pepatah orang bisa dipake kali ya untuk saat ini, ups bukan saat ini aja sih tapi untuk seterusnya juga. "orang bisa berubah seiring dengan berjalannya waktu" apakah itu yang sedang terjadi? ntahlah..

sobat, taukah kau bahwa aku sudah tidak mampu untuk menyembunyikan semua ini? ketidaknyamanan, tekanan, keegoisan, and many more. taukah kau aku sudah tidak mampu? sejujurnya aku hanya bisa bilang dari hati yang terdalam bahwa aku............aku sudah tidak tahan kawan.

ketidaknyamanan yang aku rasakan, tekanan yang diberikan, keegoisan dari semuanya, taukah kau dari mana asalnya? aku sendiri tidak tau asalnya dari mana sobat, aku hanya sekedar merasakannya.

lalu apa yang harus aku lakukan? aku ingin kembali seperti dulu, tak ada lagi ketidaknyamanan, tekanan, keegoisan dan perasaan lain yang membuat aku diposisi ini. apa yang harus berubah teman? apa yang aku harus lakukan?

aku sudah mencoba untuk mendekat, mencoba merasakan semuanya seperti dulu lagi. tapi..... tapi apa yang aku dapat kawan? perasaan yang tak berubahlah yang aku dapat. semakin aku mendekat aku tak merasakan adanya perubahan, semakin aku menjauh pun menjadikan aku semakin tak nyaman kawan. lalu aku harus bagaimana?

sejujurnya aku sudah tak mampu lagi menyembunyikannya, tapi aku juga tak tahu kawan apa yang harus aku lakukan. bercerita kah? tapi aku juga belum menemukan seseorang yang membuat aku yakin untuk menceritakannya. dan semua itu menjadikan aku introvert kawan.sungguh aku ingin semua kembali seperti dulu.